Cheeky Romance
Dari penulis bestseller
So,
I Married the Antifan
dan
Cheeky
Romance
©
2012 by Kim Eun Jeong
All
rights reerved
This
translated edition arranged with Orum Media
Through
Shinwon Agency Co. In Korea
Indonesia
edition © 2012 by Haru Publiser.
Penerjemah : Putu Pramania
Penyunting : NyiBlo
Layout : Dedy Andrianto
Diterbitkan
pertama kali oleh Penerbit Haru
Cetakan
pertama, Oktober 2012
450
hlm ; 20 cm
Sinopsis :
Wanita
yang tingkahnya tidak terduga. “si ibu hamil nasional”, vs laki-laki yang
selalu dianggap sempurna, “si dokter nasional”.
Tanggal:
xx, Bulan: xx, Tahun: 20xx
Cuaca:
sebentar cerah, sebentar mendung, semaunya saja.
----------------------------------------------------------------------------------
Aku
adalah seorang reporter. Saat aku sedang bekerja, di tengah syuting, muncul
seorang dokter kandungan yang marah-marah seperti orang gila dan menuduhku
sebagai ibu hamil. Celakanya, acara itu sedang ditayangkan ke seluruh penjuru
negeri. Akibatnya, aku dikenal sebagai “si ibu hamil nasional”, bahkan sampai
punya pahlawan pelindung segala.
Tanggal:
xx, Bulan: xx, Tahun: xx
Cuaca:
di luar jendela rumah sakit ini selalu terlihat cerah
-------------------------------------------------------------------------------
Mendengar
seseorang ingin menghapus anaknya, rasanya aku ingin segera menuntut perempuan
itu. Suatu hari, aku bertemu lagi dengan perempuan bodoh itu. Berani-beraninya
seorang ibu hamil minum alkohol di hadapanku, si dokter kandungan? Sampai makan
kacang merah dan ikan fugu yang berbahaya bagi janin? Perempuan ini benar-benar
kelewatan
Daftar isi
- Alasannya pergi ke dokter kandungan
- Orang gila di bagian spesialis kandungan
- Orang gila dan pengaruhnya di dunia ini
- Jasa sekotak yogurt
- Akhir pembalasan
- Tamu di pagi buta
- Sesuatu yang ia curi
- Wanita kedua?
- Pertolongan pertama
- Wanita, dan wanita
- Ketika pria dan wanita jatuh cinta
- Alasan mengapa seseorang sering terjatuh
- Rahasia yang tidak bisa diungkapkan
- Alasan yang tidak seperti alasan
- Mengapa wanita itu pergi ke gunung
- Takdir
yang mulai melunak
EpilogKesan penulisTentang penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar